
Pelaksanaan rapat koordinasi teknis (rakontek) program kesehatan masyarakat ( kesmas ) tahun 2019 berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya. Rakontek kesmas tingkat provinsi mendahului rakontek tingkat pusat yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang, dengan harapan bahwa perencanaan yang dibuat berdasarkan kebutuhan, keinginan dan permasalahan institusi di tingkat bawah. Bidang kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan rakontek program kesmas pada tanggal 20 – 22 Februari 2019 di hotel Daffam Lubuklinggau dan dibuka secara resmi oleh Walikota Lubuklinggau, H. Prana Putra Sohe. Rakontek ini diikuti sebanyak 102 orang peserta penanggungjawab program kesmas dari 17 Kab/Kota di Sumsel.
Rakontek ini merupakan awal penggerakkan program kesmas tahun 2019 dan perencanaan program kesmas tahun 2020 di Prov.Sumsel. Tujuan rakontek ini agar rencana kerja yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai sasaran, peningkatan cakupan sesuai target, identifikasi permasalahan masing-masing indikator dan wilayah serta mendapatkan usulan intervensi untuk pemecahan masalah. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat mendapatkan informasi mengenai kebijakan program kesmas tahun 2019 dan dapat merencanakan kegiatan tahun 2020. Kadinkes memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan banyak terimakasih pada Dinas Kesehatan Kab/Kota, Puskesmas dan semua pihak yang telah bekerja keras meningkatkan cakupan layanan kesehatan khususnya di program kesmas dalam menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat. Kedepan, semoga angka stunting, kematian ibu dan kematian bayi bisa terus diturunkan.
Kadinkes Prov. Sumsel Dra.Lesty Nuraini,Apt,M.Kes dalam sambutannya mengatakan “ bahwa hal penting dalam program kesmas adalah upaya promotif dan preventif. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat, semua itu tercakup dalam suatu program yang digalakkan pemerintah yaitu GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) . Pentingnya kolaborasi pusat dan daerah melalui peningkatan, penguatan, penajaman dan pendampingan dalam pelaksanaan program – program kesehatan, terutama oleh provinsi dan kab/kota guna mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang telah ditetapkan sebagai indikator keberhasilan daerah” ungkap Lesty.