Orientasi Kegiatan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku(STBP) Tahun 2023 Di Provinsi Sumatera Selatan. Acara dibuka secara resmi oleh Keoala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP, didampingi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ferry Yanuar, SKM, M.Kes, Kepala Seksi P2P Menular, H. Muyono, S.Sos dan para peserta, pemateri narasumber serta panitia, Ballroom Hotel Beston Palembang, Rabu, 24 Mei 2023

Palembang, dinkes.sumselprov.go.id , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP (Dokter Tris) memberikan arahan keoada para peserta Orientasi Kegiatan Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2023 sekaligus meresmikan acara tersebut di Hotel Beston Palembang, Rabu, 24/5/2023.

Dokter Tris dalam sambutannya menyampaikan Epidemi HIV/AIDS secara global masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-empat di dunia sehingga memiliki tantangan baik dari segi geografis maupun sosial-ekonomi terutama dalam upaya pengendalian HIV/AIDS.

“Peningkatan jumlah orang terinfeksi HIV akan berdampak secara langsung pada penyediaan upaya pelayanan HIV/AIDS secara komprehensif bagi yang membutuhkannya, seperti layanan konseling dan tes HIV, layanan pengobatan, serta pelayanan dukungan lainnya. Untuk menekan penyebaran kasus HIV/AIDS tersebut diperlukan upaya pencegahan dan pengobatan secara cepat dan tepat serta komprehensif dan berkesinambungan” tuturnya

“Seperti kita ketahui untuk lebih memahami dinamika epidemi dan faktor-faktor utama yang mengubahnya terutama tingkat penularan HIV, tahun 2006 mulai dilaksanakan Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STBP). STBP dilaksanakan dalam 3-4 tahun sekali secara berkesinambungan terutama pada lokasi yang sama. Untuk STBP tahun 2023 akan melakukan pemeriksaan HIV, IMS, dan Hepatitis B dan C untuk dapat memberikan gambaran epidemi yang terjadi pada Kelompok Populasi Paling Berisiko dalam terjadinya epidemi HIV di Indonesia” imbuhnya.

“Kita ketahui bersama bahwa Hepatitis B, C, HIV dan IMS, mempunyai beberapa kesamaan dalam cara penularan, dan cara pencegahan, sehingga kelompok populasi berisikonya pun terdapat irisan antara Hepatitis B, C, HIV dan IMS. Keberhasilan upaya pencegahan infeksi HIV bergantung pada perubahan perilaku berisiko, dari risiko tinggi ke risiko yang lebih rendah. Survei ini akan memadukan data pemeriksaan biologis dengan informasi mengenai perubahan perilaku berisiko. Kelompok populasi paling beresiko yang akan dicakup dalam STBP di provinsi sumatera selatan tahun 2023 ini adalah LSL, Waria, WPS, Pelanggan PS.” tutup Dokter Tris saat sekaligus meresmikan acara.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ferry Yanuar, SKM, M.Kes, Kepala Seksi P2P Menular, H. Muyono, S.Sos dan para peserta, pemateri narasumber serta panitia.